Jelaskan proses turunya wahyu pertama kepada nabi muhammad secara kronologis
Sejarah
wadalim7618
Pertanyaan
Jelaskan proses turunya wahyu pertama kepada nabi muhammad secara kronologis
2 Jawaban
-
1. Jawaban Beldeyy
nabi muhammad ke gua hira dan bersembunyi dri kejaran kaum quraisy dan bersembunyinya nabi tiba² malaikat jibril turun dan menyurh nabi membacanya wahyu yg ia bawa.. jibril: "bacalah"
nabi bingung "apa yg harus ku baca"
jibril: "bacalah"
nabi:"aku tak bisa membacanya"
jibril:"bacalah dgn memyebut nama tuhanmu yg maha esa"
nabi:"apa yg harus ku baca?"
jibril:kalo begitu ikuti ku saja (jibril memebaca surah al iqro' 1-5 nabi mengikutinya)
selepas itu nabi pulang dan tidur dlm keadaan menggigil kedinginan dan disertai ketakutan istrinya (khodijah) bingung ada apa?
kemudian ia bertanya kpd pamannya
lalu pamannya menjwb: suamimu baru saja menerima wahyu allah, pulanglh engkau dan selimuti dia, hibur dia karna di dlm hatinya masih trdpt ketakutan dan setelah itu jlskn kpdnya apa yg telah terjdi padanya
singkat jls dan padat .. trims -
2. Jawaban Ayahsayangfariz
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa tanda-tanda sebelum turunnya wahyu yang pertama kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah dengan datangnya mimpi yang berkelanjutan, dimana beliau selalu bermimpi melihat cahaya terbitnya fajar atau seakan-akan cahaya matahari yang akan terbit, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam lebih menyukai untuk Khalwat (menyendiri) dan lebih sering dilakukan di gua Hira, di saat itu beliau di usia 39 tahun, sehingga meninggalkan kesibukan yang biasa beliau lakukan seperti berdagang, namun ketika usia beliau akan memasuki 40 tahun beliau semakin banyak menyukai khalwat (menyendiri) di gua Hira’ kemudian kembali ke rumah beliau shallallahu ‘alaihi wasallam hingga waktu yang telah ditentukan untuk diturunkan kepada beliau cahaya Yang Maha Benar Allah subhanahu wata’ala,
Maka ketika itu beliau shallallahu ‘alaihi wasallam melihat malaikat Jibril As berada di antara langit dan bumi yang memperlihatkan sosok yang sebenarnya, bukan berwujud manusia tetapi berwujud malaikat yang sebenarnya kemudian berkata : “Wahai Muhammad, ini Jibril”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menghindar dan ketika beliau berada dalam keramaian maka malaikat Jibril tidak lagi terlihat, namun ketika beliau shallallahu ‘alaihi wasallam dalam keadaan sendiri malaikat Jibril kembali terlihat oleh beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka malaikat Jibril terus mengikuti beliau shallallahu ‘alaihi dan tetap berada di antara langit dan bumi seraya berkata : “Wahai Muhammad, (ini) Jibril”, maksudnya adalah telah tiba waktunya untuk turun wahyu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sehingga beliau menghindar dan memasuki gua Hira, maka ketika itu malaikat Jibril As turun ke gua Hira kemudian malaikat Jibril As berkata : إقرأ ( Bacalah), namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata : مَا أَنَا بِقَارِئٍ ( Aku tidak bisa membaca/ apa yang harus aku baca), maka malaikat Jibril As kemudian memeluk beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, hingga disebutkan bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wasallam hampir tidak bisa bernafas dari eratnya pelukan malaikat Jibril.
Kemudian malaikat Jibril melepaskan pelukannya dan kembali berkata : “Bacalah”, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “Aku tidak bisa membaca/ apa yang harus aku baca”, maka malaikat Jibril kembali memeluk beliau shallallahu ‘alaihi wasallam.
Kemudian untuk yang ketiga kalinya malaikat Jibril kembali memeluk nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” ( QS. Al ‘Alaq : 1-5)..
5 ayat tersebut adalah ayat yang pertama turun kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditinggal oleh malaikat Jibril As dan setelah itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam turun dari gua Hira dan mendatangi istri beliau shallallahu ‘alaihi wasallam sayyidah Khadijah Ra dalam keadaan gemetar dari rahasia kewibawaan firman Allah subhanahu wata’ala yang pertama kali turun kepada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam yang mana hal itu terjadi pada malam 17 Ramadhan, 13 tahun sebelum hijrah beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kembali ke rumah beliau dan menemui sayyidah Khadijah Ra, lalu sayyidah Khadijah membawa beliau shallallahu ‘alaihi wasallam kepada anak pamannya, Waraqah Bin Naufal yang mana ia adalah seorang Rahib agama Nasrani. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan kepadanya akan hal yang telah terjadi.
Lalu Waraqah berkata : “Seandainya aku masih hidup ketika engkau dianiaya dan diusir oleh kaummu dari wilayahmu, sungguh aku akan menjadi pembela dan penolongmu”, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata : “Apakah aku akan terusir oleh kaumku?”, kemudian Waraqah bin Naufal berkata : “Tidak seorang pun yang mengalami kejadian seperti ini, kecuali pasti akan terusir oleh kaumnya serta dimusuhi, dan jika aku mendapati masa itu sungguh aku akan menjadi pendukung dan penolongmu”, namun setelah beberapa lama Waraqah pun wafat. Dan setelah kejadian tersebut firman Allah tidak lagi turun kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam hingga waktu yang dikehendaki Allah subhanahu wata’ala.