Sejarah

Pertanyaan

apakah perbedaan penyelesaian konflik pemerintah dengan DI/TII Dijawa barat dengan DI/TII Aceh

1 Jawaban

  • perbedaan penyelesaian konflik pemerintah dengan DI/TII Dijawa barat dengan DI/TII Aceh adalah:

    1. Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat diselesaikan dengan operasi miloter untuk menangkap Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo
    2. Pemberontakan DI/TII di Aceh diselesaikan dengan cara diplomasi, melalui Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh

    Pembahasan:  

    1. Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat

    Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) ini dimulai oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, di Jawa Barat pada tahun 1948. Dia menyatakan mendirikan Negara Islam Indonesia (NII).

    Awalnya pemberontakan ini sebagai penolakan atas perjanjian Renville yang ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948, yang menyerahkan kekuasaan di Jawa Barat kepada Belanda.  

    Pemerintah membentuk sebuah panitia yang beranggotakan Zainul Arifin (kementerian Agama), Makmun Sumadipraja (Kementerian Dalam Negeri), dan kolonel Sadikin (Kementerian Pertahanan). Mereka di berikan tugas untuk mengadakan kontak dengan pimpinan DI/TII untuk berunding. Namun usaha ini pun gagal.

    Upaya lain yang dilakukan pemerintah aalah mengirim surat ke Kartosuwiryo untuk berunding melalui Mohammad Natsir Natsir (mantan perdana menteri dan pemimpin Masyumi), namun juga tidak berhasil.  

    Karena kegagalan cara diplomatis, akhirnya pemerintah melakukan tindakan militer berupa Operasi Pagar Betis. Dalam operasi in, TNI mengepung wilayah-wilayah yang menjadi basis kekuatan DI/TII dan membatasi gerakkan mereka.  

    Medan yang berat, dengan banyak wilayah pegunungan, menyulitkan upaya aparat untuk mengakhiri pemberontakan ini. Akhirnya baru pada 4 Juni 1962, Kartosuwiryo berhasil di tangkap di Gunung Geber. Tertangkapnya Kartosuwiryo ini mengakhiri pemberontakan DI/TII di Jawa Barat.  

    2. Pemberontakan DI/TII di Aceh

    Pemberontakan DI/TII di Aceh dimulai ketika Daud Beureueh di Aceh memplokamirkan dukungannya kepada DI/TII sebagai ungkapan kekecewaan atas dihapuskannya provinsi Aceh.

    Melalui diplomasi, Daud Beureueh bersedia meletakkan senjata dan berdamai setelah provinsi Aceh kembali didirikan pada 1959.

    Untuk menyudahi konflik ini, pemerintah melakukan cara diplomasi dan mengadakan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh. Hasil diplomasi ini adalah menyerahnya Daud Beureueh dan dikembalikannya Aceh sebagai provinsi dengan status Daerah Istimewa.

    Pelajari lebih lanjut usaha pemerintah dalam mengatasi gerakan DI/TII Kartosuwiryo di: https://brainly.co.id/tugas/14852736

    Pelajari lebih lanjut penyebab susahnya meredam Gerakan DI/TII pemimpin Kartosuwiryo di: https://brainly.co.id/tugas/21077545

    Pelajari lebih lanjut tokoh-tokoh pemberontakan DI/TII di: https://brainly.co.id/tugas/7020656

    -------------------------------------------------------------------------------------

    Detail Jawaban  

    Kode: 12.3.2

    Kelas: XII

    Mata pelajaran: IPS/Sejarah

    Materi: Bab 2 - Perjuangan Melawan Ancaman Pemberontakan

    Kata kunci: Pemberontakan DI/TII, Daud Beureh, S.M. Kartosuwiryo  

Pertanyaan Lainnya